cover
Contact Name
Yeny Sulistyowati
Contact Email
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbik@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
ISSN : 16936868     EISSN : 2622948X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan (JBIK) dengan E-ISSN :2622-948X diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan" : 10 Documents clear
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP KINERJA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUANG INTERNIS RSUD BANTEN Iis Mulyasih; Wahyu Sulistiadi; Syafiul A Sjaaf
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.587 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.346

Abstract

Instalasi rawat inap internis RSUD Banten adalah ruang rawat inap yang digunakan oleh pasien dengan gangguan penyakit dalam.Jumlah kunjungan pasien di instalasi rawat inap internis ini rata-rata tiap hari adalah kurang lebih 27 pasien yang membutuhkan kinerja keperawatan yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten; serta Hubungan beban kerja dan produktivitas kerja tenaga perawat pelaksana secara bersama-sama terhadap Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten.Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Dengan populasi dan sampel berjumlah 33 orang.Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert, Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan beban kerja memiliki hubungan positif, signifikan terhadap kinerja keperawatan, dengan korelasi sebesar 0.862, besar pengaruh 74.3%. Produktivitas kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dibuktikan dengan korelasi sebesar 0.975, besar pengaruh 95.1%.Kemudian beban kerja dan produktivitas kerja secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja keperawatan, dibuktikan dengan korelasi sebesar 0.975, besar pengaruh sebesar 95.1%.Hal ini berarti baik secara parsial maupun secara simultan beban kerja dan produktivitas kerja memiliki hubungan sangat kuat yang positif dan signifikan terhadap kinerja keperawatan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa baik variabel beban kerja maupun produktivitas kerja adalah faktor yang memiliki hubungan dengan kinerja keperawatan, jika faktor tersebut meningkat akan meningkat pula kinerja keperawatan tetapi jika menurun maka akan menurun pula kinerja keperawatan.Kata Kunci : Beban Kerja, Produktivitas Kerja, Kinerja Keperawatan
HUBUNGAN PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT TERHADAP QUALITY ASSURANCE KEFARMASIAN DI RSUD BANTEN Wahyutomo Wahyutomo; Wahyu Sulistiadi; Syafiul A Sjaaf
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.847 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.348

Abstract

Manajemen logistik kefarmasian adalah manajemen dan pengendalian barang-barang, layanan dan perlengkapan mulai dari akuisisi sampai disposisi. Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Beberapa kegiatan dalam manajemen logistik adalah perencanaan dan pengadaan obat yang terkait dengan quality assurance kefarmasian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik terhadap quality assurance kefarmasian di RSUD Banten. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Populasi dan sampel berjumlah 32 orang. Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert, yang diujicobakan untuk mengukur validitas dan reabilitas instrument dengan menggunakan program statistik. Dengan teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan memberikan pengaruh sebesar 17.9% terhadap quality assurance kefarmasian, pengadaan memberikan pengaruh sebesar 41.9% terhadap quality assurance kefarmasian, perencanaan dan pengadaan memberikan pengaruh sebesar 43.6% terhadap quality assurance kefarmasian. Hal ini berarti perencanaan dan pengadaan memiliki hubungan yang kuat terhadap quality assurance kefarmasian baik secara parsial maupun secara simultan, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan quality assurance kefarmasian maka diperlukan peningkatan pengelolaan perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik di Instalasi Farmasi RSUD Banten. Kata Kunci : Perencanaan, Pengadaan, Quality Assurance Kefarmasian
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN INSTRUMEN TENTANG SURVEI PASIEN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU LAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X BEKASI TAHUN 2017 Maggie Juntiven Manik
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.069 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.345

Abstract

Customer satisfaction is the main indicator of the standard of a health facility and is a measure of service quality. Completion of satisfaction survey instruments for the food variables was only 64% who rated it. The purpose of the study is to obtain information and to analyze the incomplete filling of inpatient satisfaction survey in X hospital in Bekasi in giving feedback to the hospital. The informants in the study were 2 people Management, 10 inpatients, 21 nurses inpatients installation. The results of this study provide an illustration that the satisfaction survey instrument didn’t correctly filled and completely filled because the    method used is not implemented according to  the  policy that  has  been  settled.  The conclusion of this research is the survey instrument is only 64.35% filled correctly because the instrument is too many so the patients feel like don’t get the explanation or education about the survey instrument. This research suggest that the survey instrument can be  revised  and  made  more  effective  and  efficient, being an indicator of service quality, and the explanation of the survey instrument get inside the integrated education communication form.Keywords  :  Quality  of  Service,  Inpatient,  Survey Instruments
Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Loylitas Pelanggan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob tahun 2018 Yurita Mailintina; Sandra Dewi; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.61 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.322

Abstract

Background: Outpatient Installation (IRJ) is a functional unit that handles patient admissions in hospitals, both those who are going for outpatient treatment and those who will be hospitalized. Service delivery in the IRJ was first conducted at the ticket window managed by the Outpatient Medical Record. One of the dimensions of the quality of health services is access to services marked by patient waiting time.Method: This study used analytical quantitative research with observational analytic method and cross sectional survey research design. The research subjects were patients who did not visit the Bhayangkara Brimob Hospital outpatient installation in July to August 2018 as many as 100 people. Data collection using a questionnaire.Results: It was found that the therapeutic function partially affected the re-visit at the Bhayangkara Hospital Brimob Outpatient Installation. This is indicated by the value of Sig = 0.023 <0.05 reject Ho means that there is a relationship between the therapeutic function of the re-visit.Conclusions and Suggestions: From further testing found that therapeutic function affects the return visit at the outpatient installation of Bhayangkara Brimob Hospital. For further research it is expected to use more variables.Keywords: Service Quality and Customer Loyalty.Bibliography: 83 (2000-2017)
ANALISA HUBUNGAN ANTARA KUNJUNGAN RAWAT JALAN PASIEN KEBIDANAN DAN KUNJUNGAN PONEK DENGAN PENURUNAN ANGKA BOR DI TAHUN 2017 PADA RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA BEKASI Ridwan Meito Tomanyira; R.H Djadjang A; Dicky Dewanto Tjatur Rahardjo
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.335 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.347

Abstract

Latar belakang: Jumlah BOR ruang rawat inap kebidanan Rumah Sakit Anna Medika mengalami penurunan sehingga berdampak pula pada penurunan angka BOR Rumah Sakit secara keseluruhan mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan  antara kunjungan rawat jalan pasien kebidanan dan kunjungan pasien di PONEK dengan penurunan angka BOR di Tahun 2017 pada Rumah Sakit Anna Medika. Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah analitik  kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitiannya adalah staff medis dan paramedis yang bekerja di unit rawat jalan, rawat inap, dan PONEK pada Rumah Sakit Anna Medika. Jumlah populasi 40 orang. Pengukuran kunjungan rawat jalan pasien kebidanan dan kunjungan PONEK yang diadopsi dari penelitian Benson Nababan (2012). Kuesioner ini terdiri dari tujuh indikator dengan 15 item pertanyaan dan satu pertanyaan hasil observasi. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS, dimana menghasilkan  signifikansi > 0,05 yang artinya terima H0 dan tolak H1 atau dengan kata lain tidak ada hubungan antara kunjungan pasien rawat jalan kebidanan dan kunjungan PONEK dengan penurunan angka BOR di Tahun 2017 pada Rumah Sakit Anna Medika Bekasi. Hal ini sesuai Harold Koening HFZ & Kleinsorge IK ( 1994 ), bahwa faktor proses pelayanan yang mempengaruhi BOR meliputi sikap dokter dalam memberikan pelayanan, sikap petugas dalam memberikan pelayanan, dan komunikasi pelayanan. Dan berdasarkan wawancara yang mendalam bahwasannya terdapat faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan penurunan angka BOR di tahun 2017 pada Rumah Sakit Anana Medika Bekasi yaitu: faktor internal disebabkan oleh performa dari dokter kebidanan dan faktor eksternal disebabkan oleh kebijakan BPJS berkenaan pasien thalassemia yang direncanakan transfusi darah serta pasien  rencana pasang alat cimino shunt yang tadinya dapat diklaim rawat inap menjadi rawat jalan. Simpulan dan Saran: Antara kunjungan pasien rawat jalan kebidanan dan kunjungan PONEK dengan penurunan Angka BOR ditahun 2017 pada Rumah Sakit Anna Medika Bekasi tidak memberikan hubungan yang signifikan. Sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi penurunan angka BOR pada Rumah Sakit Anna Medika
ANALISA BUDAYA KERJA PRIMA DIVISI KEPERAWATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RS.EVASARI JAKARTA TAHUN 2018 Ferry Aryo Pangarso; Sri Rahayu; Dicky Dewanto Tjatur Raharjo
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.739 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.342

Abstract

Latar Belakang: Rancangan budaya kerja PRIMA ( Profesional, Rapi, Ibadah, Mendengarkan, Asertif ) bagi Rumah Sakit Evasari,  sebagai tata nilai yang mendasar dan disepakati bersama melalui komitmen karyawan dan iklim organisasional, dan terkristralisasi dalam organisasi. Diharapkan implementasi budaya kerja PRIMA di Rumah sakit senantiasa memberikan pelayanan yang bermutu, efektif, dan sesuai standar layanan rumah sakit. Mutu pelayanan kesehatan dapat diukur melalui keselamatan pasien, layanan yang berfokus pada pasien, efektivitas, ketepatan waktu dan equity (keadilan).Tujuan Penelitian: Membuat rancangan perbaikan  budaya kerja PRIMA yang dijalankan oleh Divisi Keperawatan dalam upaya meningkatkan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RS.Evasari.                                                                                                                           Metode Penelitian:  Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif melalui metode kualitatif yaitu memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti Analisa budaya kerja PRIMA yang dijalankan  oleh divisi keperawatan dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien rawat inap di RS.Evasari dan berlangsung Bulan Mei  sampai Juni 2018.          Hasil: Seiring dengan proses akreditasi yang berlangsung terus menerus, maka para pimpinan sedang merumuskan kebijakan tertulis mengenai standar pelayanan keperawatan, yaitu dengan budaya kerja PRIMA (professional, rapi, ibadah, mendengarkan, asertif). Dari hasil observasi, pihak manajemen sudah membuat kebijakan terkait dengan prosedur administrasi pasien rawat inap yang akan pulang.                                                          Kesimpulan: Melaksanakan budaya PRIMA terhadap perilaku divisi keperawatan merupakan kerangka yang lebih kompleks dan spesifik. Pendidikan keperawatan, sikap dan komitmen divisi keperawatan saat ini telah bersinergis dengan dan berjalan seiring dengan Budaya PRIMA sehingga berdampak nyata pada peningkatan output pelayanan. Disarankan perlunya kebijakan untuk memasukkan unsur Budaya PRIMA  yang tercantum dalam SOP serta penilaian kinerja perawat (KPI).  Kata Kunci     : Budaya kerja PRIMA, divisi keperawatan, mutu pelayanan
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN RSU X TAHUN 2018 Yenni Tan; Yuli Prapancha Satar; Putri Yoen Aulina
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.589 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta untuk mengetahui pengembangan pemasaran yang diterapkan oleh RSU X berdasarkan posisi matriks IE. Penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif berdasarkan analisis SWOT dan matriks IE dengan metode analisis deskriptif. Data Primer melalui wawancara mendalam. Teknik yang digunakan untuk analisis data dan pengambilan keputusan adalah teknik Consensus Decision Making Group (CDMG).Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis posisi matriks IE, dapat diketahui nilai terbobot lingkungan internal sebesar  +o,15 dan nilai terbobot lingkungan eksternal sebesar  -0,35 . Dengan nilai terbobot tersebut, maka berada pada posisi kuadran  1 : Difertifikasi . Diversifikasi konglomerat  yang artinya bersama-sama dengan suatu pihak atau berberapa pihak dalam melakukan pengembangannya, pihak lain ikut memiliki dan terlibat didalamnya dalam menambah produk baru.Kata Kunci        : Strategi Pemasaran, PengembanganDaftar Pustaka  : 30 (20013 – 2017)
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Luka Tusuk Jarum Suntik Pada Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Tahun 2018 Indri Meilawati; Yuli Prapancha; Teguh Wiyono
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.324 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.343

Abstract

Background:Syringe injuries are the most frequent workplace accidents in hospitals. The data showed that the incidence of needle stick injuries in Nurses at Bhayangkara Brimob Hospital in 2018 contained 11 cases of syringe injuries. The purpose of this study was to determine what factors related to the incidence of syringe injuries to nurses in 2018.Method: This type of quantitative research uses a cross-sectional approach. This study was conducted in May 2018 until July 2018. The study sample used total sampling, with the number of respondents obtained by 53 people. Data collection using a questionnaire. The statistical test used is the regression coefficient test.Result and Discussion: Based on the results of statistical tests showed that age was associated with the incidence of needle stick injuries (t = 0.004), the period of service had no relationship with the incidence of syringe injuries (t = -1.939> -2.013), the use of PPE was not related to the incidence of NSI (t = 0.711 <2.013), the participation of nurses in K3 / PPI RS training is related to the incidence of NSI (t = 2.468> 2.013).Conclusions and Suggestion: Age factor influences the incidence of syringe, working period has no effect on the incidence of syringe injury, tioak APD use factor has an effect on the incidence of syringe injury, the factor of nurses' participation in K3 / PPIRS training affects the incidence of syringe injury in bhayangkara brimob hospital. The advice that can be done is to conduct training and deepening the material for safe injecting practice to all nurses on a regular basis.Keywords: Needle Stick Injurie, Work incident
ANALISIS PERILAKU PASIEN RAWAT JALAN DALAM MEMBELI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PGI CIKINI Sanny Prisca; Prapancha Prapancha; Tri Suratmi
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.201 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.325

Abstract

Pembelian obat merupakan salah satu pendapatan terbesar di rumah sakit. Pasien rawat jalan yang mendapat resep dan tidak membeli obat di Instalasi Farmasi RS PGI Cikini mencapai 39,95%, sehingga mengakibatkan opportunity lost sebesar 289 juta rupiah. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pasien rawat jalan untuk membeli obat di Instalasi Farmasi RS PGI Cikini. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 102 diambil dengan teknik simple random sampling dari populasi pasien rawat jalan pada bulan Mei – Juli 2018. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian diolah dan dilakukan analisis univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan metode regresi logistik. Penghasilan pasien/penanggung jawab pasien, ketersediaan obat, kecepatan pelayanan obat, informasi tempat pembelian obat dan keberadaan farmasi rumah sakit, serta kebiasaan membeli obat merupakan variabel yang berhubungan dengan perilaku pasien rawat jalan untuk membeli obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PGI Cikini. Kebiasaan membeli obat (OR = 352,268; 95% CI: 30,923 - 4021,951) dan ketersediaan obat (OR = 83,660; 95% CI; 8,907 - 785,821) merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku pasien rawat jalan untuk membeli obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PGI Cikini. Hendaknya RS PGI Cikini membuat kebijakan terkait pelaksanaan electronic prescribing dari poliklinik rawat jalan untuk mencegah pembelian obat di luar RS PGI Cikini. Selain itu, perlu diadakan evaluasi berkala terkait ketersediaan obat, pelayanan farmasi, dan pelaksanaan edukasi/informasi pasien rawat jalan agar merubah kebiasaan dan persepsi pasien, sehingga membeli obat di Instalasi Farmasi RS PGI Cikini. Kata kunci: Marketing stimuli, environment stimuli, karakteristik konsumen, ketersediaan obat, kecepatan pelayanan, kebiasaan, perilaku membeli obat
ANALISA PENGISIAN REKAM MEDIS DALAM RANGKA PROSES KELENGKAPAN KLAIM BPJS DI RSUD dr. CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA BEKASI 2018 Librianti Librianti; Grace Rumenengan; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.936 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.344

Abstract

Masih tingginya angka pengembalian berkas yang dikarenakan tidak lengkap maupun tidak sesuai pada proses pengklaiman BPJS di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Pada tahun 2017  setiap bulannya rata-rata terdapat sebanyak 217 berkas Tidak Lengkap/Tidak Sesuai dari 800 berkas yang diajukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pentingnya Rekam Medis dalam menunjang proses pengklaiman BPJS.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara wawancara yang mendalam.Pemahaman tentang tata cara pengisian dan kelengkapan rekam medis merupakan hal yang mutlak dilaksanakan disetiap Rumah Sakit sesuai aturan yang berlaku. Pengisian rekam medis pada hakekatnya dipengaruhi oleh pengetahuan para petugas Rumah Sakit tentang cara pengisian dan kepatuhan terhadap aturan. Hasil penelitian di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dapat diketahui berbagai informasi dan data tentang keadaan tersebut. Kelengkapan berkas Rekam Medis sangat penting dan vital didalam proses pengklaiman BPJS. Sesuai dengan yang tertuang dalam panduan praktis administrasi klaim fasilitas kesehatan BPJS. Agar proses pengklaiman BPJS berjalan lancar, sebaiknya dilaporkan feedback rekam medis yang Tidak Lengkap/Tidak Sesuaisetiap 2 minggu ke DPJP dan berkas Tidak Lengkap/Tidak Sesuai tersebut ditembuskan ke Komite Medik. Bila dalam waktu 3-7 hari belum ada perbaikan maka diadakan pendekatan persuasif oleh direktur dengan memanggil DPJP yang belum lancar. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan bagi DPJP dan perawat.  Kata kunci : kelengkapan rekam medis, klaim BPJSDaftar Pustaka: 20 (2012-2018)

Page 1 of 1 | Total Record : 10